September 2010

5

Pemain Kita Belum Berani

Posted on Wednesday, September 8



Pernahkah kita melihat pemain Indonesia yang bermain di luar Indonesia?

Coba hitung, paling juga nggak banyak.
Sampai saat ini cuma ada nama-nama...

Iswadi Idris (Western Suburbs. Australia)Surya Lesmana, Risdianto, Gunawan & Jeffrey (Mackinnon Mackenzie. Hong Kong)Ricky Yacobi (Matsushita (sekarang Gamba Osaka) Jepang)Robby Darwis (Kelantan FC. Malaysia)Bambang Pamungkas (EHC Norad Belanda & Selangor FC Malaysia)Kurniawan DJ (Sampdoria FC. Italia, FC Luzern Swiss & Serawak FC. Malaysia)Kurnia Sandy (Sampdoria FC. Italia)Rocchy Putiray (Instant Dict, Kitchee FC & South China FC. Hongkong)Bima Sakti (Helsingborgs IF Swedia)
Ilham Jaya Kesuma
(MPPJ Selangor, Malaysia)Ponaryo Astaman (Telkom Malaysia)Elie Aiboy (Selangor FC Malaysia)Budi Sudarsono (Polis Di Raja Malaysia).Jajang Mulyana & Riyandi Ramadhanaputra (Boavista FC. Brazil)

Mungkin ada beberapa lagi.
Satu pertanyaan muncul: “Kenapa pemain-pemain kita nggak mau main di luar, dan cuma main di liga sendiri?”
Jawabannya : pemain-pemain kita cenderung sudah nyaman dengan persepakbolaan Indonesia, sudah nyaman dengan kehidupan di Indonesia. Mereka sulit untuk jauh dengan keluarga. Mereka rasa gaji mereka yang di Indonesia sudah cukup, tanpa harus merantau ke luar Indonesia.

Coba tengok sedikit ke luar. Kenal nama-nama Samuel Eto’o? Didier Drogba? Atau Salomon Kalou?

Mereka sudah sangat familiar di seluruh dunia. Mereka pebola Afrika. Kenapa mereka begitu sukses? Jawabannya karena mereka berani untuk mencari tantangan. Mencari sesuatu yang baru.
Kehidupan mereka di Afrika tentu tidak sebagus kehidupan pebola kita di Indonesia. Tapi inilah yang mendorong mereka untuk memperbaiki kehidupan sosial mereka. Dengan cara? Ya itu tadi, mereka datang merantau ke Eropa untuk bermain bola, dengan harapan ada klub Eropa yang melirik mereka.

Balik ke pemain-pemain kita.
Flashback ke pemain-pemain kita yang udah pernah merantau macam mas bepe dll.
Bagaimana kiprah mereka di klub-klub luar? Nggak memalukan kok. Malah bisa dibilang cukup sukses.

Tengok bagaimana aksi heroik Bambang Pamungkas dan Elie Aiboy di Selangor FC tahun 2005 silam. Mereka dieluk-elukkan. Mereka dipuja bak pahlawan, Mereka jadi aktor penting Selangor FC untuk memenangkan treble winners kala itu.
Selain mas Bepe dan Elie Aiboy. Indonesia masih punya Kurniawan Dwi Julianto, Rocchy Puttiray, dll...

Masih ingat proyek besar PSSI? yaitu proyek Primavera dan Baretti di Italia pada awal dekade 90an silam? Pada masa-masa itu Indonesia punya anak kurus yang disebut-sebut the rising star. Kurniawan “si kurus” Dwi Julianto. Yap, Mas Kurniawan dirasa adalah aset paling menjanjikan pada saat itu. Saat itu dia cepat, lincah, penempatan posisinya juga bagus.
Kurniawan Dwi Julianto seangkatan dengan Alessandro Del Piero (pemain Juventus saat ini). Saat itu, mereka berdua oleh media Italia dianggap adalah dua bintang masa depan di Italia yang paling menjanjikan.

Jadilah saat itu mas kurus gabung dengan Sampdoria FC. Lalu Ale Del Piero gabung dengan Juventus.
Bedanya, kala itu harapan mas kurus harus pupus, dan harus balik ke Indonesia. Sedangkan Ale tetap jadi bagian Juventus hingga sekarang, bahkan Ale sekarang jadi kapten nomer satu Juve.


Selain itu, proyek Primavera Baretti juga sempat menelurkan Kurnia Sandy. Kiper Indonesia ini juga sempet mencicipi bergabung dengan Sampdoria FC.

Ada satu cerita lagi dari pemain Indonesia yang jadi perantauan dari luar. Cerita datang dari Rocchy Puttiray.
Pemain yang dikenal nyentrik. Dengan gaya rambut dan cara pemilihan dan penggunaan sepatu yang bisa dibilang “aneh”. Tahun 2004, AC Milan mengadakan tur pra musim ke Asia, dan salah satu tim yang beruji coba dengan AC Milan saat itu adalah Kitchee FC (Hongkong). Tim yang dibela Rocchy Puttiray. Rocchy saat itu kebetulan adalah jadi ujung tombak andalan Kitchee FC.



Yang bikin bangga, Rocchy nyetak 2 gol di pertandingan di itu, dan membuat timnya menang 2-1 atas raksasa Italia AC Milan (meskipun bukan semuanya tim inti Milan) tapi Andrey Shevchenko ikutan main waktu itu. Andrey Shevchenko adalah mantan pemain Milan asal Ukraina yang sempet mecahin rekor transfer terbesar di Inggris saat ditransfer dari Milan ke Chelsea tahun 2006. Entah apa yang dihati Rocchy Putiray kala itu :P

Ini harus jadi pelajaran agar kedepannya bisa jadi lebih baik. Pemain-pemain kita harus lebih berani berbicara banyak di dunia luar. Jangan takut mencoba sesuatu hal yang baru. Nggak selamanya
“ranah perantauan itu seburuk seperti apa yang kita kira kok”.